Focus Group Discussion merupakan salah satu teknik membahas masalah secara sistematis dan terarah berkaitan dengan suatu permasalahan yang dipecahkan bersama. Inilah yang dilakukan oleh Jurusan PAI bersama SMA Negeri 1 Kabila dan IKA Alumni PAI serta HMJ PAI. Kegiatan ini mengangkat tema: Tata Kerja Guru Untuk Mewujudkan Kemampuan Kolaborasi dan Information Technologi (IT) Peserta Didik. Kegiatan yg berlangsung sehari pada Kamis (19/10/2023) menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu: Dr. Masjrul Janto Usman, M Pd. (Ketua Tim Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag Gorontalo), Dr. Najamuddin Petta Solong, M.Ag. (Kajur PAI), Drs. Yusman Y. Ekie, M.Pd. (Kepala SMA Negeri 1 Kabila) dan Rahmat Haluti, M.Pd. (Kepala MTs. Negeri 3 Kab. Bolaang Mongondow Selatan.

Peserta yang hadir berjumlah 30 orang dari unsur wakil kepala sekolah dan guru mata pelajaran di SMA Negeri 1 Kabila. Setelah diberikan pengantar dari masing2 narasumber dilanjutkan dengan diskusi yang dibagi ke dalam dua kelompok yang membahas masalah terkait tata kerja guru dalam mewujudkan kemampuan kolaborasi peserta didik dan kelompok lainnya membahas tata kerja guru dalam mewujudkan kemampuan IT peserta didik.

Setelah masing-masing ketua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dilanjutkan dengan arahan dari narasumber dan tanya jawab dari peserta untuk menyempurnakan hasil diskusi kelompok.

Menariknya dalam kegiatan ini dihasilkan beberapa hal yang menjadi fakta penting untuk ditindaklanjuti oleh guru terkait dengan kemampuan kolaborasi peserta didik yaitu pada aspek budaya misalnya masih menonjolkan kompetisi dalam kelompok ketimbang kolaborasi, kebiasaan peserta didik yang suka memaki temannya, sulitnya menerima perbedaan, peserta didik yang kerjasama saat ujian. Bahkan masing ditemukan peserta didik yang bersaing dengan asal usulnya misalnya sebagai anak komplek. Selain itu ditemukan hambatan psikologis dalam bergaul dan berinteraksi seperti takut atau miilnder dan merasa lebih baik dari orang lain sehingga mengganggu terwujudnya kemampuan kolaborasi dalam belajar.

Adapun pada kemampuan IT masih diperlukan perhatian khusus karena masih ditemukan peserta didik yang kurang menguasai teknologi dan informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan materi ajar. Mata pelajaran PAI sudah memberikan perhatian dengan meminta kepada peserta didik untuk mengaplikasikan beberapa aplikasi teknologi seperti android dalam aktivitas belajar. Berselancar di dunia maya sudah menjadi “makanan” setiap saat sehingga kemampuan IT menjadi lebih dimiliki bukan saja mampu menggunakannya namun membuat, mengubah, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi ang diperoleh dalam kegiatan belajar baik di rumah ketika mengerjakan tugas dari guru maupun di sekolah saat pembelajaran.

Kepala SMA Negeri 1 Kabila maupun kepala MTs. Negeri 3 Kab Bolaangmongondow Selatan keduanya berharap agar kegiatan semacam ini akan berlanjut ke depan dengan topik yang menarik agar setiap guru terlatih berfikir sistematis dan mengenali berbagai masalah yang dihadapi dalam pembelajaran terutama dalam menghadapi tantangan abad 21 yang tidak lagi bisa diselesaikan secara sendir namun memerlukan kolaborasi dan kemampuan IT yang baik dari guru maupun peserta didik. Kerjasama yang melibatkan pihak kampus dan kementerian agama ini tentu sangat banyak manfaat yang dirasakan oleh semua peserta yang hadir apalagi melibatkan juga IKA Alumni Jurusan PAI dan HMJ Jurusan PAI sebagai panitia pelaksana.