Turut peringati momentum Isra’ Mi’raj nabi Muhammad SAW, mahasiswa Kuliah Kerja Sosial Tematik (KKST) IAIN Sultan Amai Gorontalo bersama pemerintah setempat berinisiatif mengadakan peringatan hari besar Islam tersebut di masjid An-Nur Desa Dimito Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo (07-02-24). Kegiatan tersebut mengusung tema “Dengan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445/2024. Kita jadikan shalat sebagai kebutuhan dan sebagai cahaya untuk kehidupan dunia dan akhirat”. Pada Momentum Isra Mi’raj 1445 H” dengan tujuan agar masyarakat dapat hidup rukun secara berdampingan serta dapat meningkatkan keimanan serta ketakwaan. Acara peringatan yang dimulai pada pukul 20.00 WITA tersebut dihadiri oleh Camat Wonosari, Kepala Desa/Ayahanda dari berbagai desa di Kecamatan Wonosari beserta jajarannya, para Ketua RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta mahasiswa KKST se wilayah Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo, dan berakhir pada pukul 22.30 WITA.
Bertempat di Masjid An-Nur desa Dimito Kabupaten Boalemo, acara peringatan isra’ mi’raj berlangsung dengan penuh hikmat dan penuh antusias para warga. Acara diawali dengan pembacaan doa arwah yang dipimpin langsung oleh imam adat desa Dimito, dilanjut dengan pembacaan kalam Ilahi oleh Nur Ayal Akya mahasiswa Jurusan PAI dan sambutan dari camat Wonosari Lukman Amu, S.Pd., MM, dilanjutkan sambutan oleh Kapolsek Wonosari dan sekaligus pembacaan surat keputusan dan pelantikan pemangku adat se Kecamatan Wonosari. Untuk tausiah sendiri pihak panitia mendaulat Koordinasi Desa KKST Desa Bongo II Fikriyansah Mantau yang merupakan salah satu mahasiswa berprestasi dan aktivis mahasiswa di jurusan PAI dan FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Dalam ceramahnya, Fikriyansah Mantau menceritakan tentang perjalanan malam Rasullallah SAW saat isra’ mi’raj yang pada intinya kita sebagai umat Islam harus percaya bahwa peristiwa isra’ mi’raj benar adanya walaupun tidak dapat diterima secara logika. Menjadikan peristiwa isra’ mi’raj sebagai salah satu bukti keagungan sang maha pencipta Allah SWT. Merujuk pada tema peringatan isra mi’raj, pembicara menyampaikan pesan dengan tujuan meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kerukunan sosial “Marilah kita jadikan peristiwa isra mi’raj yang sarat makna dan pelajaran untuk menguji iman dan takwa umatnya kepada Allah” Terang Fikriyansyah Mantau.
Selain di daerah ini, seluruh mahasiswa KKST IAIN Sultan Amai Gorontalo yang tersebar di 85 desa di wilayah kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo maupun di Kabupaten Bolaangmongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara tengah melakukan kegiatan yang sama. Di antaranya adalah di desa Batubantayo Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaangmongondow Utara yang menggelar kegiatannya pada hari Kamis tanggal 08 Februari 2024. Ketua jurusan PAI yang sekaligus dosen pembimbing lapangan mahasiswa KKST di Desa Batubantayo tersebut membenarkan adanya kegiatan mahasiswa walaupun dirinya mengaku tidak bisa hadir karena alasan adanya agenda lain dan jarak tempuh yang jauh dari Kota Gorontalo menuju daerah tersebut. Namun Najamuddin Petta Solong berharap agar mahasiswa di jurusan PAI bukan hanya menjadi motor penggerak dan menjadi pembelajar yang baik di negeri orang namun juga bisa menjadi solusi atas masalah yang ditemukan di lokasi serta mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dialaminya selama kurang lebih dua bulan untuk ditulis dan dicetak menjadi book chapter mahasiswa.
“Selaku ketua jurusan saya sudah menghimbau melalui grup WhatsApp kepada seluruh mahasiswa PAI untuk mengirimkan tulisan terkait pengetahuan dan pengalaman berharga yang ditemui di lokasi masing-masing untuk diterbitkan menjadi kumpulan tulisan dalam book chapter karena menjadi salah satu penunjang isian borang akreditasi bagi jurusan PAI yang bercita-cita menjadi unggul.” Ungkap Najamuddin Petta Solong. Semoga keinginan dan cita-cita ini bisa diwujudkan dalam kenyataan.