Rabu, tanggal 13 November 2024, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo mengikuti Workshop Kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang diselenggarakan di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbudristek, Manado, Sulawesi Utara. Kegiatan ini diadakan oleh SEVIMA bekerjasama dengan LLDIKTI Wilayah XVI. Workshop Sulawesi ini bertajuk “Strategi Sukses Kampus Menyusun & Mengimplementasikan Kurikulum Outcome Based Education”. Acara ini berlangsung mulai pukul 09:00 hingga 15:00 WIB dan diikuti oleh ribuan peserta, khususnya para dosen dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Sulawesi.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Jurusan Pendidikan Agama Islam yang saat ini sedang giat untuk mempersiapkan data dukung akreditasi karena melalui kegiatan ini telah memberikan pemahaman komprehensif mengenai konsep dan Implementasi Kurikulum Berbasis OBE di Jurusan PAI pada secara khusus, dan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan secara umum untuk pemutakhiran kurikulum ke depan.
Workshop ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka di bidangnya: Dr. Dandi Darmadi, S.Ip., M.Si., selaku Training Manager SEVIMA; Munawir Sadzali Razak, S.Ip., M.A., Kepala LLDIKTI Wilayah XVI diwakili oleh Kapokja Akademik dan Sistem Informasi LLDIKTI Wilayah XVI Bapak Akub S Zainal Busura M.H.; dan Wahyudi Agustiono, Ph.D., dosen dari Universitas Trunojoyo. Ketiga narasumber ini membagikan strategi praktis dan panduan dalam menyusun serta menerapkan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) yang dapat diadopsi oleh perguruan tinggi.
Ketua Jurusan PAI Dr. Najamuddin Petta Solong, M.Ag., merasa sangat bergembira karena dapat mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir bahkan dihadiri oleh para rektor dan civitas akademika yang memiliki komitmen yang sama ingin memperkuat kualitas pembelajaran melalui kurikulum OBE yang menitikberatkan pada hasil belajar mahasiswa. “Saya sangat senang kendati pun jauh dan melalui perjalanan darat namun bisa hadir di acara ini karena bukan saja ajang membangun kerjasama dengan berbagai pihak ke depannya namun dalam kegiatan ini telah memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi secara langsung dengan para pakar, membahas tantangan dan solusi terkait penerapan OBE di perguruan tinggi,” ungkapnya.
Workshop ini diselenggarakan secara gratis dan juga menyediakan konsumsi bagi peserta yang hadir secara langsung. Dengan diikuti oleh ribuan peserta dari kalangan akademisi, acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi dan sekitarnya. Sebagaimana diketahui SEVIMA, sebagai perusahaan sistem akademik dan teknologi pendidikan (Edutech), telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 1.000 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di tanah air.
Selain berlangsung secara offline, kegiatan ini juga diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom dan YouTube, sehingga memungkinkan para peserta dari seluruh penjuru Indonesia dapat mengikuti acara ini tanpa batasan geografis. Kegiatan ini bisa diakses secara gratis, yang menunjukkan komitmen SEVIMA bersama perguruan tinggi yang turut terlibat dalam kegiatan ini untuk menyebarkan pengetahuan dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi civitas akademika di tanah air. Sebagai apresiasi terhadap partisipasi peserta, SEVIMA juga menyediakan E-Certificate yang dapat diakses oleh seluruh peserta kegiatan. Hal ini tidak hanya menjadi bukti kehadiran, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan atas semangat belajar dan kolaborasi dalam menghadapi dinamika dunia pendidikan tinggi.
Dekan FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo Dr. Said Subhan Posangi, M.Pd.I., menyampaikan dukungannya atas keikutsertaan Ketua Jurusan PAI dalam forum ilmiah yang diselenggarakan di Manado ini dan berharap ke depan dapat diimplementasikan dalam pemutakhiran kurikulum yang mampu menjawab tantangan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Saya mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan Kajur PAI dan berharap apa yang diperoleh selama kegiatan ini dapat saling bertukar pengalaman dan ide dalam mewujudkan prodi yang adaptif, responsif terhadap perkembangan global, serta mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” ungkapnya.